Kuliner Semarang Mak Nyosss . . .

Rabu, 23 Desember 2009

Apa Itu Nasi Kucing....???? mungkin kedengaranya serem, agak aneh, sedikit gak tega juga, tapi itu menurut kebanyakan orang yang belum pernah dengar salah satu khas kuliner semarang ini, tapi tidak bagi warga semarang dan sekitarnya. Kuliner ini menurut kebanyakan orang cocok banget untuk yang berkantong tipis, anak kos-kosan, low profile, atau yang hanya ingin ngobrol ngalor ngidul sambil menikmati manisnya teh anget dan gorengan-gorengan ringan.
He3x...saya sendiri mendengar nasi kucing itu pertama kali tahun 1997, waktu itu kebetulan saya masih kelas 2 SLTP, di sela-sela intermeso, guru bahasa inggris kami nanya kepada semua siswa dikelas” siapa yang pernah makan nasi kucing” Tanya guru saya, sontak seluruh kelas kaget mendengarnya, dan bahkan banyak yang menciutkan bibirnya sambil ngerasa gak tega gitu...heh.. termasuk saya ini,...maklum waktu itu masih deso…klutuk…katrox…eee…apalagi ya…besok deh tak nanya Tukul Arwana dulu…heh…jangankan untuk pergi ke Semarang, ke pasar kota sendiri aja jarang banget….

Nasi Kucing, bukan Nasi daging Kucing...

inilah penafsiran salah kami waktu itu, Nasi Kucing adalah Nasi plus daging kucing, sama halnya dengan Nasi Ayam, yaitu Nasi plus daging ayam, heh …jangankan makan daging kucing, deket aja geli. Setelah sempet terdiam sejenak, akhirnya guru kami menjelaskan bahwa Nasi Kucing Bukan Nasi plus daging Kucing, melainkan nasi bungkus yang dikemas kecil karena nasinya dikit dan didalmnya terdapat berbagai lauk yang variatif, yang pernah saya jumpai sih diantaranya lauknya ikan teri, rames, kikil, ayam, ati, babat, dan banyak lagi. Tapi tetep serba minimalis. Biasanya rata-rata satu orang itu habis 2-4 bungkus sekali makan. He3x...kelihatnaya rakus ya...tapi enggak kok, disinilah nikmatnya mungkin...he3x...sok tau neh...kalo di rata-rata 4 bungkus nasi kucing itu sama dengan nasi satu piring normal di rumah kita. Tapi ada juga makan nasi kucing 2 bungkus aja sudah kenyang, soalnya masing-masing bungkusan dan ukuran perut tidak ada standarisasinya,..... ya iyalah....emang produk nasional pake SNI segala... he3x....Jadi kalo boleh saya simpulkan kenapa bisa dijuluki nasi kucing? Jawabanya ya karena nasinya sedikit, kucingkan makanya dikit,... nyolongnya aja yang banyak....

Pak GIK...Iconnya nasi kucing Semarang...Pernah dengar Nasi Kucing pak GIK ?, kalo para Kucingers atau pecinta nasi kucing (He3x istilah yang aneh ) khususnya di kota semarang, pasti langsung tanggap.. sedikit sharing aja Nasi kucing pak GIK ini beda dari nasi kucing pada umumnya, khususnya di dalam penyajianya. Biasanya nasi kucing kebanyakan buka dari jam 5 sore hingga jam 10 malam, tapi kalo nasi pak GIK, justru jam 10 malam baru anget-angetnya, soalnya jam segitu baru dasar alias baru buka, he3x...pas banget kan bagi temen2 yang tiba-tiba lapar di kala memasuki tengah malam, langsung meluncur saja ke kawasan Wot gandul, kampung kali, gajahmada semarang, deket simpang 5. pasti dijamin umpel2an alias suk2an, sampai-sampai jam 3 pagi udah tinggal koretan.

Tak ada menu yang khusus banget sih, sama dengan menu nasi kucing pada umumnya, , Cuma karena bukanya pas menjelang tengah malam jadi terkesan lebih freesh, dan anget aja, disinilah nilai tambahnya menurut hemat saya. Di samping menu-menunya yang serba anget, Teh anget manisnya yang kentel bikin perut semakin dimanjakan. Bikin ketagihan ngejok pokoknya.....

Tertarik dan penasaran..?????, monggo di cobain, kalo gak tahu lokasinya call saya aja,....sekalian bayarin ya..he3x...dasar.....

Layak kah Nasi Kucing jadi salah satu khas kuliner Semarang?

Menurut hemat saya, nasi kucing di Semarang cukup mendunia, bahkan lebih banyak yang jual nasi kucing dari pada yang jual Loenpia, yang notabene Loenpia Icon utama kuliner Semarang, he3x....walaupun gak satu2nya sih, selain itu ada juga bandeng presto, wingko babat sebagai pendukungnya.

Nasi kucing sendiri dapat dijumpai disetiap pojok, ujung gang, pasar, bahkan di deket kampus-kampus favoritpun nasi yang disajikanya dengan gerobak roda bertenda itupun selalu stanby. Pernah saya iseng tanya kepada salah satu penjual Nasi Kucing di kawasan kampus Tugu Muda Semarang, tentang banyaknya warung makan yang notabene sama-sama menjual Nasi, dengan santainya si penjual yang sambil menyampirkan kalung lap piring di pundaknya bilang ”Nasi kucing ada pelangganya sendiri mas, terlebih2 rejeki sudah ada yang ngatur” jawab si penjual sambil melayani pembeli yang waktu itu sangat membludak.


Jadi disini sangat jelas bahkan bisa di pastiin dari sisi penjual dan mendunianya, nasi kucing lebih unggul, tapi untuk menjadi salah satu kuliner khas kota semarang, ini yang harus dipertimbangin oleh instansi terkait. Memang sih tidak mudah prosesya, harus ditinjau dari beberapa aspek history dan tingkat kelayakanya nasi kucing itu sendiri. Nah.....monggo deh.. temen2 tinggal menilai sendiri pantas tidaknya nasi kucing jadi salah satu khas kuliner Semarang.


»»  READMORE...

Selasa, 22 Desember 2009

KOPI LUWAK TERMAHAL DI DUNIA ????

Kopi luwak atau dalam bahasa Inggris disebut Civet Coffee adalah salah satu kopi termahal di dunia. Kopi ini berasal dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan hewan luwak (Paradoxurus Hermaphroditus), yakni sejenis musang yang dapat kita temukan di Sumatera bagian selatan dan beberapa daerah di Jawa.

Luwak adalah hewan yang senang mengkonsumsi buah-buahan. Salah satu buah kegemaran luwak adalah buah kopi. Namun buah kopi yang dimakan oleh luwak bukanlah buah kopi sembarangan. Luwak memiliki insting yang sangat baik dalam mencari buah kopi pilihan. Di dalam saluran pencernaan luwak, daging kopi dicerna, sedangkan biji kopi terfermentasikan dan keluar bersama kotoran luwak. Biji kopi yang ada di kotoran luwak inilah yang dikumpulkan oleh para petani untuk selanjutnya dibersihkan dan dijadikan minuman kopi luwak yang nikmat.

Meskipun diambil dari kotoran luwak, kopi yang berasal dari bumi nusantara ini sangat spesial di mata para penikmat kopi. Kopi ini sangat tersohor, bahkan hingga ditayangkan di acara Oprah Winfrey Show. Di negeri Paman Sam kopi ini dijual seharga $50 tiap cangkirnya. Bahkan di Inggris setelah diracik bersama Jamaica Blue Mountain oleh Peter Jones, kopi ini laku seharga 50 poundsterling atau hampir Rp 1 juta rupiah untuk secangkirnya. Untuk saat ini hasil panen luwak kurang dari 200 KG per tahun. Dan kemungkinan besar kopi ini akan semakin sulit ditemukan seiring dengan makin langkanya luwak yang diburu karena dagingnya dipercaya dapat mengobati penyakit asma. Kelangkaan kopi luwak ini mendorong maraknya penjualan kopi luwak oplosan.

Di Indonesia sendiri Kopi Luwak menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi yang memasarkan produknya melalui kafe atau kedai di Mall Atrium di daerah Senen atau Mall Ciputra di Grogol.

Klasifikasi Sajian Kopi Bagi Anda yang ingin menjajal kopi di coffee shop, tak ada salahnya untuk mengenal jenis-jenis sajian minuman kopi terlebih dahulu. Seperti varian pizza atau pasta, Italia juga mengembangkan varian sajian minuman kopi.

± Espresso, merupakan paduan tiga kekuatan kopi, yaitu aroma, kekentalan, dan rasa yang dahsyat. Perpaduan cita rasa kopi ini mengantarkan espresso menjadi salah satu minuman yang digemari oleh penggemar kopi.

± Americano atau American-style coffee, lebih encer daripada espresso dan disajikan dalam gelas besar.

± Doppio atau double shot, kandungan espresso-nya dua kali lebih banyak dibanding yang biasa. Mengandung kopi yang amat pekat dan terbilang berat bagi mereka yang bukan peminum kopi.

± Freddo, disebut juga dengan iced coffee.
± Hag, kopi tanpa kafein.
± Latte, kopi yang dipadukan dengan susu panas, nikmat sebagai menu sarapan.

± Cappucino, espresso dikombinasikan dengan busa susu, dengan taburan coklat atau kayu manis bubuk di atasnya.

± Macchiato, cappuccino dalam ukuran kecil.
± Marocchino, espresso dipadukan dengan sedikit susu panas dan coklat bubuk.

± Granita di caffe con panna, jenis minuman kopi dingin es salju dan whipped cream di atasnya.
Selain menyajikan jenis-jenis minuman kopi racikan ala Italia di atas, coffee shop biasanya juga menyajikan kopi lokal, kopi iced blend, kopi dengan paduan buah alpukat, milk shake dengan rasa kopi, irish coffee (kopi dengan paduan Irish whiskey) serta tak ketinggalan kopi yang dipadukan dengan kalua yaitu alkohol berkadar rendah dan beraroma kopi dengan perbandingan 1:2. Bahkan coffee shop juga menyajikan cake dan muffin dengan rasa kopi.
Fakta Tentang Kopi

± 1-3 cangkir kopi sehari dapat membuat tubuh terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah ataupun mengantuk. Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat membantu merubah cadangan lemak menjadi energi. Jadi wajarlah bila kopi dapat dapat menstimulasi susunan saraf pusat (otak) menjadi lebih bersemangat dan meningkatkan gairah kerja dalam mengawali hari baru.

± Namun, manfaat tersebut tidak berlaku bagi orang yang dalam pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, dan ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar, atau melukis. Sebaliknya, minuman kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghafal.

± Bagi sebagian orang, minum kopi di pagi hari merupakan suatu kebutuhan. Kopi memang sebaiknya dikonsumsi di pagi hari untuk menambah tenaga dan semangat, bukan di malam hari ketika organ-organ tubuh sudah harus beristirahat.

± Tidak semua orang dapat mengkonsumsi kopi, terutama jika orang tersebut menderita maag, atau memiliki penyakit tertentu. Mengkonsumsi kopi sebaiknya juga tidak berlebihan karena dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, maupun jantung berdebar-debar. Minum kopi sebanyak 8-10 cangkir dalam sehari sudah termasuk kategori berlebihan.

± Bagi Anda yang ingin menikmati kopi tanpa kafein, tersedia juga varian kopi dengan kadar kafein rendah atau bahkan tanpa kafein.


»»  READMORE...

Semarang adalah kota pantai, namun tidak banyak tempat yang menawarkan keindahannya. Baron yang terletak di daerah Puri Anjasmoro, merupakan tempat pertama di Semarang yang tidak sekadar menawarkan keindahan pantai, namun juga menawarkan kenikmatan berbagai menu masakan yang bisa Anda santap sambil menikmati hembusan angin pantai dan gemercik ombak. Tentu dengan konsep rumah makan di atas air tersebut, bagi Anda yang hobi mancing juga bisa menyalurkan hobi Anda di Baron.

Letak Baron yang tidak jauh dari pusat kota, merupakan nilai tambah tersendiri. Masyarakat Semarang di manapun tinggal tidak memerlukan waktu lama untuk mencapai


»»  READMORE...

Varian Lumpia Semarang

Loenpia memang tidak asing lagi ditelinga kita, kuliner khas Semarang ini memang sudah menjadi incaran wisatawan lokal atau bahkan masyarakat kota Semarang sendiri sebagai oleh-oleh jika habis mampir di kota Atlas ini. Tapi tahukah Anda jika loenpia mempunyai varian, he3x.....kayak virus aja ya. Ok deh berikut varian loenpia semarang monggo tinggal milih, mana yang selera dengan lidah Anda.

Di Semarang dewasa ini ada lima ”aliran” lumpia Semarang dengan cita rasa berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih.

Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.

Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (65), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.

Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.

Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.

Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.

Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.

Harga Lumpia Semarang

Harga lumpia yang dijual para pedagang tersebut berbeda-beda. Kios lumpia Gang Lombok milik Siem Swie Kiem, misalnya, menjual dengan harga Rp 6.000 per biji (goreng/basah). Kios di Jalan Pemuda milik Mbak Lien menjual dengan harga Rp 5.500 per biji. Sedangkan pedagang-pedagang lumpia lain menjual dengan harga sekitar Rp 2.500 per biji. Kalo aku biasanya beli yang Rp.2.500 per biji,...he3x.....itu juga jarang.

»»  READMORE...

Ternyata tempat ini ga sekedar tempat pemancingan, tapi juga sebagai tempat alternatif untuk rekreasi keluarga. Jika hari libur kayak minggu-minggu ini, wah...dijamin full tank deh....he3x...kayak tangki motor aja, Selain pemancingan di sana juga ada tempat untuk outbond. dan Paintball juga tidak mau ketinggalan, bagi yang suka flying fox, pas banget deh, disana juga nyediain untuk permainan terbang gelantungan ala tarzan tersebut.
Istilah ada gula ada semut, mungkin pas banget untuk menggambarkan suasana pemancingan di ngrembel ini, yaitu dimana ada keramaian disitu banyak kulner yang dijajakan. Kayak di ngrembel juga, selain untuk tempat outbond ada juga pemancingan dan pastinya menu makanan yang khas disajukan ala pemancingan pada umumnya. Menu yang disajikan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perikanan,
tapi ada juga sayur-sayuran.

Waktu itu kita pesan Gurami bakar, gurami asam manis, tahu goreng dan Kangkung polos. Paling enak kalau pergi ke sana rame-rame dengan keluarga, atau meyakan ulang tahun, meeting juga cocok juga, sekalian mencoba permainan yang disediakan oleh pengelola resto. Lokasinya ada di Ngrembel, Gunung Pati , Semarang.


»»  READMORE...

;;