Rabu, 23 Desember 2009
Nasi Kucing Salah Satu Khas Kuliner Semarang ???
2 komentar Diposting oleh kuliner semarang di 22.16
A
pa Itu Nasi Kucing....???? mungkin kedengaranya serem, agak aneh, sedikit gak tega juga, tapi itu menurut kebanyakan orang yang belum pernah dengar salah satu khas kuliner semarang ini, tapi tidak bagi warga semarang dan sekitarnya. Kuliner ini menurut kebanyakan orang cocok banget untuk yang berkantong tipis, anak kos-kosan, low profile, atau yang hanya ingin ngobrol ngalor ngidul sambil menikmati manisnya teh anget dan gorengan-gorengan ringan.Nasi Kucing, bukan Nasi daging Kucing...
inilah penafsiran salah kami waktu itu, Nasi Kucing adalah Nasi plus daging kucing, sama halnya dengan Nasi Ayam, yaitu Nasi plus daging ayam, heh …jangankan makan daging kucing, deket aja geli. Setelah sempet terdiam sejenak, akhirnya guru kami menjelaskan bahwa Nasi Kucing Bukan Nasi plus daging Kucing, melainkan nasi bungkus yang dikemas kecil karena nasinya dikit dan didalmnya terdapat berbagai lauk yang variatif, yang pernah saya jumpai sih diantaranya lauknya ikan teri, rames, kikil, ayam, ati, babat, dan banyak lagi. Tapi tetep serba minimalis. Biasanya rata-rata satu orang itu habis 2-4 bungkus sekali makan. He3x...kelihatnaya rakus ya...tapi enggak kok, disinilah nikmatnya mungkin...he3x...sok tau neh...kalo di rata-rata 4 bungkus nasi kucing itu sama dengan nasi satu piring normal di rumah kita. Tapi ada juga makan nasi kucing 2 bungkus aja sudah kenyang, soalnya masing-masing bungkusan dan ukuran perut tidak ada standarisasinya,..... ya iyalah....emang produk nasional pake SNI segala... he3x....Jadi kalo boleh saya simpulkan kenapa bisa dijuluki nasi kucing? Jawabanya ya karena nasinya sedikit, kucingkan makanya dikit,... nyolongnya aja yang banyak....
Pak GIK...Iconnya nasi kucing Semarang...Pernah dengar Nasi Kucing pak GIK ?, kalo para Kucingers atau pecinta nasi kucing (He3x istilah yang aneh ) khususnya di kota semarang, pasti langsung tanggap.. sedikit sharing aja Nasi kucing pak GIK ini beda dari nasi kucing pada umumnya, khususnya di dalam penyajianya. Biasanya nasi kucing kebanyakan buka dari jam 5 sore hingga jam 10 malam, tapi kalo nasi pak GIK, justru jam 10 malam baru anget-angetnya, soalnya jam segitu baru dasar alias baru buka, he3x...pas banget kan bagi temen2 yang tiba-tiba lapar di kala memasuki tengah malam, langsung meluncur saja ke kawasan Wot gandul, kampung kali, gajahmada semarang, deket simpang 5. pasti dijamin umpel2an alias suk2an, sampai-sampai jam 3 pagi udah tinggal koretan.
Tak ada menu yang khusus banget sih, sama dengan menu nasi kucing pada umumnya, , Cuma karena bukanya pas menjelang tengah malam jadi terkesan lebih freesh, dan anget aja, disinilah nilai tambahnya menurut hemat saya. Di samping menu-menunya yang serba anget, Teh anget manisnya yang kentel bikin perut semakin dimanjakan. Bikin ketagihan ngejok pokoknya.....
Tertarik dan penasaran..?????, monggo di cobain, kalo gak tahu lokasinya call saya aja,....sekalian bayarin ya..he3x...dasar.....
Layak kah Nasi Kucing jadi salah satu khas kuliner Semarang?
Menurut hemat saya, nasi kucing di Semarang cukup mendunia, bahkan lebih banyak yang jual nasi kucing dari pada yang jual Loenpia, yang notabene Loenpia Icon utama kuliner Semarang, he3x....walaupun gak satu2nya sih, selain itu ada juga bandeng presto, wingko babat sebagai pendukungnya.
Nasi kucing sendiri dapat dijumpai disetiap pojok, ujung gang, pasar, bahkan di deket kampus-kampus favoritpun nasi yang disajikanya dengan gerobak roda bertenda itupun selalu stanby. Pernah saya iseng tanya kepada salah satu penjual Nasi Kucing di kawasan kampus Tugu Muda Semarang, tentang banyaknya warung makan yang notabene sama-sama menjual Nasi, dengan santainya si penjual yang sambil menyampirkan kalung lap piring di pundaknya bilang ”Nasi kucing ada pelangganya sendiri mas, terlebih2 rejeki sudah ada yang ngatur” jawab si penjual sambil melayani pembeli yang waktu itu sangat membludak.
Jadi disini sangat jelas bahkan bisa di pastiin dari sisi penjual dan mendunianya, nasi kucing lebih unggul, tapi untuk menjadi salah satu kuliner khas kota semarang, ini yang harus dipertimbangin oleh instansi terkait. Memang sih tidak mudah prosesya, harus ditinjau dari beberapa aspek history dan tingkat kelayakanya nasi kucing itu sendiri. Nah.....monggo deh.. temen2 tinggal menilai sendiri pantas tidaknya nasi kucing jadi salah satu khas kuliner Semarang.
Label: Nasi Kucing Pak GIK
Selasa, 22 Desember 2009
Meskipun diambil dari kotoran luwak, kopi yang berasal dari bumi nusantara ini sangat spesial di mata para penikmat kopi. Kopi ini sangat tersohor, bahkan hingga ditayangkan di acara Oprah Winfrey Show. Di negeri Paman Sam kopi ini dijual seharga $50 tiap cangkirnya. Bahkan di Inggris setelah diracik bersama Jamaica Blue Mountain oleh Peter Jones, kopi ini laku seharga 50 poundsterling atau hampir Rp 1 juta rupiah untuk secangkirnya. Untuk saat ini hasil panen luwak kurang dari 200 KG per tahun. Dan kemungkinan besar kopi ini akan semakin sulit ditemukan seiring dengan makin langkanya luwak yang diburu karena dagingnya dipercaya dapat mengobati penyakit asma. Kelangkaan kopi luwak ini mendorong maraknya penjualan kopi luwak oplosan.
± Doppio atau double shot, kandungan espresso-nya dua kali lebih banyak dibanding yang biasa. Mengandung kopi yang amat pekat dan terbilang berat bagi mereka yang bukan peminum kopi.
± Freddo, disebut juga dengan iced coffee.
± Hag, kopi tanpa kafein.
± Latte, kopi yang dipadukan dengan susu panas, nikmat sebagai menu sarapan.
± Cappucino, espresso dikombinasikan dengan busa susu, dengan taburan coklat atau kayu manis bubuk di atasnya.
± Macchiato, cappuccino dalam ukuran kecil.
± Marocchino, espresso dipadukan dengan sedikit susu panas dan coklat bubuk.
± Granita di caffe con panna, jenis minuman kopi dingin es salju dan whipped cream di atasnya.
Selain menyajikan jenis-jenis minuman kopi racikan ala Italia di atas, coffee shop biasanya juga menyajikan kopi lokal, kopi iced blend, kopi dengan paduan buah alpukat, milk shake dengan rasa kopi, irish coffee (kopi dengan paduan Irish whiskey) serta tak ketinggalan kopi yang dipadukan dengan kalua yaitu alkohol berkadar rendah dan beraroma kopi dengan perbandingan 1:2. Bahkan coffee shop juga menyajikan cake dan muffin dengan rasa kopi.
Fakta Tentang Kopi
± 1-3 cangkir kopi sehari dapat membuat tubuh terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah lelah ataupun mengantuk. Kafein yang terkandung di dalam kopi dapat membantu merubah cadangan lemak menjadi energi. Jadi wajarlah bila kopi dapat dapat menstimulasi susunan saraf pusat (otak) menjadi lebih bersemangat dan meningkatkan gairah kerja dalam mengawali hari baru.
± Namun, manfaat tersebut tidak berlaku bagi orang yang dalam pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, dan ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar, atau melukis. Sebaliknya, minuman kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghafal.
± Bagi sebagian orang, minum kopi di pagi hari merupakan suatu kebutuhan. Kopi memang sebaiknya dikonsumsi di pagi hari untuk menambah tenaga dan semangat, bukan di malam hari ketika organ-organ tubuh sudah harus beristirahat.
± Tidak semua orang dapat mengkonsumsi kopi, terutama jika orang tersebut menderita maag, atau memiliki penyakit tertentu. Mengkonsumsi kopi sebaiknya juga tidak berlebihan karena dapat menyebabkan insomnia, sakit kepala, maupun jantung berdebar-debar. Minum kopi sebanyak 8-10 cangkir dalam sehari sudah termasuk kategori berlebihan.
± Bagi Anda yang ingin menikmati kopi tanpa kafein, tersedia juga varian kopi dengan kadar kafein rendah atau bahkan tanpa kafein.
Label: klasifikasi kopi, kopi luwak
Nikmatnya Bersantap dengan Suasana Pantai di Pemancingan Baron Semarang
0 komentar Diposting oleh kuliner semarang di 17.38
Label: Pantai Baron
Di Semarang dewasa ini ada lima ”aliran” lumpia Semarang dengan cita rasa berbeda. Pertama aliran Gang Lombok (Siem Swie Kiem), kedua aliran Jalan Pemuda (almarhum Siem Swie Hie), dan ketiga aliran Jalan Mataram (almarhumah Siem Hwa Nio). Ketiga aliran ini berasal dari satu keluarga Siem Gwan Sing–Tjoa Po Nio yang merupakan menantu dan putri tunggal pencipta lumpia Semarang, Tjoa Thay Yoe–Wasih.
Aliran keempat adalah sejumlah bekas pegawai lumpia Jalan Pemuda, dan aliran kelima adalah orang-orang dengan latar belakang hobi kuliner yang membuat lumpia dengan resep hasil pembelajaran dari lumpia yang sudah beredar.
Generasi tertua saat ini, yaitu generasi ketiga Siem Swie Kiem (65), tetap setia melayani konsumennya di kios warisan ayahnya (Siem Gwan Sing) di Gang Lombok 11. Keistimewaan lumpia Gang Lombok ini menurut sejumlah penggemarnya yang sempat ditemui di kios tersebut adalah racikan rebungnya tidak berbau, juga campuran telur dan udangnya tidak amis.
Lumpia buatan generasi keempat dapat kita peroleh di kios lumpia Mbak Lien alias Siem Siok Lien (43) di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran. Mbak Lien meneruskan kios almarhum ayahnya, Siem Swie Hie, yang merupakan abang dari Siem Swie Kiem, di Jalan Pemuda (mulut Gang Grajen) sambil membuka dua cabang di Jalan Pandanaran.
Kekhasan lumpia Mbak Lien ini adalah isinya yang ditambahi racikan daging ayam kampung. Ketika awal mula meneruskan usaha almarhum ayahnya, Mbak Lien membuat tiga macam lumpia, yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam (untuk yang alergi udang), dan lumpia spesial berisi campuran udang serta ayam. Tetapi, karena merasa kerepotan dan apalagi kebanyakan pembeli suka yang spesial, sekarang Mbak Lien hanya membuat satu macam saja, yaitu lumpia istimewa dengan isi rebung dicampur udang dan ayam.
Adapun generasi keempat lainnya, yaitu anak-anak dari almarhum Siem Hwa Nio (kakak perempuan dari Siem Swie Kiem) meneruskan kios ibunya di Jalan Mataram (Jalan MT Haryono) di samping membuka kios baru di beberapa tempat di Kota Semarang. Di antara anak-anak almarhum Siem Hwa Nio ini ada juga yang membuka cabang di Jakarta. Bahkan ada cucu almarhum Siem Hwa Nio sebagai generasi kelima membuka kios lumpia sendiri di Semarang.
Selain keluarga-keluarga leluhur pencipta lumpia semarang tersebut, sekarang banyak juga orang-orang ”luar” yang membuat lumpia semarang. Mereka umumnya mantan karyawan mereka. Mereka yang mempunyai hobi kuliner juga turut meramaikan bisnis lumpia semarang dengan membuat lumpia sendiri, seperti Lumpia Ekspres, Phoa Kiem Hwa dari Semarang International Family and Garden Restaurant di Jalan Gajah Mada, Semarang.
Harga Lumpia Semarang
Harga lumpia yang dijual para pedagang tersebut berbeda-beda. Kios lumpia Gang Lombok milik Siem Swie Kiem, misalnya, menjual dengan harga Rp 6.000 per biji (goreng/basah). Kios di Jalan Pemuda milik Mbak Lien menjual dengan harga Rp 5.500 per biji. Sedangkan pedagang-pedagang lumpia lain menjual dengan harga sekitar Rp 2.500 per biji. Kalo aku biasanya beli yang Rp.2.500 per biji,...he3x.....itu juga jarang.
Label: Varian Lumpia
Tempat Pemancingan dan Kuliner di Ngrembel Asri Gunung pati Semarang
0 komentar Diposting oleh kuliner semarang di 17.21
tapi ada juga sayur-sayuran.
Waktu itu kita pesan Gurami bakar, gurami asam manis, tahu goreng dan Kangkung polos. Paling enak kalau pergi ke sana rame-rame dengan keluarga, atau meyakan ulang tahun, meeting juga cocok juga, sekalian mencoba permainan yang disediakan oleh pengelola resto. Lokasinya ada di Ngrembel, Gunung Pati , Semarang.
Label: Ngrembel Asri